Rabu, 29 Agustus 2012
namailah sesukamu
"entahlah sesakit apapun itu, ketika hujan turun aku selalu mendapati diriku tersenyum...-"
semacam sedang musim hujan sekarang. tak kurangnya dua hari ini hujan betah menyambangi kotaku. mataku mawas melirik setiap tetesan air yang memantul ke lantai teras belakang rumah. pikiranku yang sejak awal ku niatkan akan ku ikat namun mereka telah melambung terlebih dahulu, tak ubahnya lenganku sulit menggapai mereka untuk kembali duduk menemaniku dengan secangkir teh hangat di teras taman belakang rumah.
sudah memasuki waktu kartun kesukaan abangku, petualangan doraemon, tetapi matahari masih enggan menyapa bumi. kulirik seseorang diambang pintu dengan setumpuk pakaian ditangannya, aku tahu matahari telah mengecewakan setiap ibu yang hendak menjemur pakaian. lalu bagaimana dengan kabar jemuran, mereka yang basah tetap setia menunggu pakaian.
bicara tentang hujan, semua orang selalu menganggapnya kesedihan padahal hujan akan memberikan sesuatu yang indah. yaps pelangi. hujan memang selalu memberikan kejutan setelahnya, seperti halnya kesedihan. setelah hujan memang selalu ada pelangi namun mereka tidak ditakdirkan bertemu, tidak seperti hujan dan teduh. hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. seperti menebak langit abu abu.
selalu ada cerita tentang hujan yang jatuh di beranda rumahku. remah roti dengan taburan coklat atau semacam selai nanas dengan aroma stawberry kesukaanmu misalnya atau kau lebih menyukai bebek panggang.
namun yang pasti, aku masih betah disini. secangkir teh hangat, suara gemercik air, aroma hujan dan sepotong cerita tentang kamu.
Selasa, 28 Agustus 2012
Sehabis Perahu Kertas
jika dengan radar aku bisa menemukanmu,
maka akan kucari radar tercanggih untuk mempercepat penantianku.
jika radar tercanggih mempercepat penantianku, hilang sudah romansa.
tergilas gelombang-gelombang ganas yang mencarimu.
jika aku mencari, capailah radarku.
bekerja tiada henti tanpa
detik-detik penuh cinta
teaser perahu kertas
dear neptunus,
aku mencintainya. di depannya aku selalu menjadi diriku sendiri. seperti airmu yang selalu membawa pesanku, dia pun begitu. membuatku hanyut oleh sorot matanya, membuatku lupa oleh kesederhanaan suaranya. sampai aku tak bisa katakan apa apa padanya. bahkan untuk sekedar bilang "rindu" atau "butuh".
"banyak yang ga ngerti lalu terluka dan saling menyalahkan, karena itu aku takut bicara tentang hati, maka aku tuliskan saja, lalu ku simpan dan mungkin ku kirimkan ke ... entah kemana"
Minggu, 26 Agustus 2012
august i missed you ._.
it's august and i missed it, omonaa ~
angka dua dan lima di bulan kedelapan ini, sejak kapan menjadi satu? tepatnya sudah satu bulan dua hari saya tidak bersapa dengan rajutan kata ini. rindu? tentu saja saya merindukan semua, semua tentang tulisan semua kegiatan menulis.
bukan karna saya sombong atau sibuk, tetapi teman pintar saya telah tiada. ia mengakhiri masanya sekitar dua bulan yang lalu. tentu saja saya sedih, bukan menyedihkan diri. sejak saat itulah saya selalu menerawang ketika hendak menulis. rasanya menjadi hampa (bukan lebay). namun sesegera mungkin saya mengikhlaskannya, karena saya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama pada masalah yang berbeda. oke lupakan.
tapi dengan berbaik hatinya, super hero saya memperkenalkan lagi teman pintar pada saya, hingga saya bisa berkelana menyapa kalian. omonaaa, terima kasih abi {}
Langganan:
Postingan (Atom)