dear kamu,
“percayakah kamu? Aku selalu ada. ke dalam perasaan inilah engkau akan bermuara, ke dalam perasaan inilah engkau akan pulang dan bertemu aku lagi. dan perasaan itu dapat engkau nikmati sekarang, di dalam hati. tanpa perlu mati, sekarang.
dengarkah kamu? Aku ada. Aku masih ada. Aku selalu ada. rasakan aku, sebut namaku seperti mantra yang meruncing menuju satu titik untuk kemudian melebur, meluber, dan melebar. rasakan perasaanku yang bergerak bersama alam untuk menyapamu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar