sore itu aku baru tiba dirumah, setelah memarkirkan motor di
teras belakang mama memintaku untuk duduk di kursi teras disampingnya.
"lagi kacau, ma."
"iya kelihatan dari mata kamu. sudah hidup ini tak lepas dari resiko."
"nyesel ma, mama pernah ngerasa nyesel?"
"pasti, tapi bukan untuk diratapi. harusnya cari cara buat bangkit."
"susah ma…"
"tulang rusuk dia nggak akan ketuker lak, kalo memang itu lalak nanti pasti datang waktunya yang tepat." kata mama yang kemudian langsung bangkit dan masuk kedalam sambil membawa gelas ditangannya.
"iya kelihatan dari mata kamu. sudah hidup ini tak lepas dari resiko."
"nyesel ma, mama pernah ngerasa nyesel?"
"pasti, tapi bukan untuk diratapi. harusnya cari cara buat bangkit."
"susah ma…"
"tulang rusuk dia nggak akan ketuker lak, kalo memang itu lalak nanti pasti datang waktunya yang tepat." kata mama yang kemudian langsung bangkit dan masuk kedalam sambil membawa gelas ditangannya.
seingatku mama hanya tau aku sedang patah hati, aaah entahlah feeling
mama selalu tepat. kemudian ku aminkan saja ucapan mama tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar