"Ajari aku untuk menjadi tulang rusukmu,
agar aku bisa menjadi yang terakhir dalam hidupmu."
Sayangku, sungguh aku telah melakukan yang terbaik, memberikan segala yang aku bisa untuk bahagiamu. Aku perempuan pelupa, namun aku tidak dengan mudah melupakan tentangmu, juga perempuan ceroboh namun tidak pernah dengan tidak hati hati menempatkan hatimu.
Sayangku, aku mungkin akan melakukan kesalahan berulang kali, namun percayalah, aku selalu berusaha melakukan yang terbaik meski aku sadar penuh takkan mampu aku menjadi yang terbaik untukmu, aku hanya ingin menjadi lebih baik bersamamu.
Maaf karena aku belum bisa membanggakanmu hari ini. Belum meyakinkan untuk kamu jadikan tujuan diantara banyak perempuan yang tak jauh dari sempurna mampu kamu jadikan pilihan. Namun ketahuilah sayangku, aku takkan lelah memperbaiki diri. UntukNya, untukku, untuk mereka dan untukmu kelak.
Tentu saja tidak semua hal akan berjalan sesuai dengan yang kita angankan. Maka sungguh, jika denganku kamu tidak bahagia, jika denganku kamu menjadi jauh denganNya, tinggalkan saja aku. Akan kurelakan sebisaku. Harus bisa.
Lagi, lagi sungguh, takkan lelah aku mendoakan kita, takkan jera memperjuangkan kita, hingga kelak kita kembali berkumpul di jannahNya, kelak; jika aku menjadi pelengkap tulang rusukmu.
Maaf karena aku belum bisa membanggakanmu hari ini. Belum meyakinkan untuk kamu jadikan tujuan diantara banyak perempuan yang tak jauh dari sempurna mampu kamu jadikan pilihan. Namun ketahuilah sayangku, aku takkan lelah memperbaiki diri. UntukNya, untukku, untuk mereka dan untukmu kelak.
Tentu saja tidak semua hal akan berjalan sesuai dengan yang kita angankan. Maka sungguh, jika denganku kamu tidak bahagia, jika denganku kamu menjadi jauh denganNya, tinggalkan saja aku. Akan kurelakan sebisaku. Harus bisa.
Lagi, lagi sungguh, takkan lelah aku mendoakan kita, takkan jera memperjuangkan kita, hingga kelak kita kembali berkumpul di jannahNya, kelak; jika aku menjadi pelengkap tulang rusukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar