Saya pernah membayangkan memiliki seseorang yang mampu mendengarkan saya saja, menjawab iya atas segala keinginan saya, tidak melakukan apapun meski disalahkan
berkali-kali, memberi saya ruang untuk menjadi labil dan cengeng dan
membiarkan saya menangis sebanyak-banyaknya lalu setelahnya merayu dan
memberi saya hadiah.
Bukankah sesekali bertingkah kekanak-kanakan itu tidaklah dosa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar