Good girl is jut bad girl that doesn't get caught. |
[Prolog]
Namanya Aila. Gadis berdarah minang yang baru mulai menata hidupnya.
Namun kemudian ia menyadari 'ada' yang berbeda didalam dirinya.
* * *
Waktu menunjukan 15 menit lagi menuju jam istirahat siang. Aila masih sibuk dengan pekerjaan hariannya, sesekali ia merapikan database karyawan. Ini hari jumat, biasanya akhir minggu pekerjaannya akan bertambah dengan weekly report dan Aila belum menyelesaikannya saat itu.
Tepat pukul 11:30 wib, Aila bergegas meraih tas jinjing miliknya lalu kearah loker mengambil jaket dan segera menuju parkiran. Aila tidak memiliki janji makan siang hari itu, hanya saja, kejadian barusan membuatnya resah berada diruangan.
Aila melaju kencang membelah kemacetan siang itu. Ia mengendarai motor dengan gesit membonceng rekan kerjanya. Tiba di mall tak jauh dari kantornya, Aila berpisah dengan rekanannya tersebut. Setelah merapihkan diri di toilet wanita, gerak Aila langsung menuju Department Store di mall itu, ia janji membelikan kaos Elmo untuk keponakannya.
Lama Aila memilih baju akhirnya pilihannya jatuh pada kaos biru bergambar Elmo dengan bola baseball. Dia membeli dua pasang untuk keponakan laki-lakinya. Lalu perjalanan Aila berpindah ke bagian buah, dia memilih dua buah pear dan tiga buah jeruk sunkist kesukaan Ayahnya.
Aila naik ke lantai tiga, ia berkeliling mencari benda yang 'siapa tau' ia butuhkan. Memperhatikan beberapa kosmetik, namun ia belum tertarik membelinya. Dibagian perlengkapan kendaraan, Aila mengambil lap magic untuk kendaraannya. Hujan sering datang, barangkali ia membutuhkan ini, gumamnya.
Lagi, Aila mengitari lantai tiga Department Store itu dengan santai. Tak mengganggu tatapan orang yang memperhatikannya berjalan sendirian. Sesekali ia mengecek handphone saat ada pesan masuk, dilihatnya -bukan pesan dari seseorang yang ia tunggu- lalu diabaikannya. Ia kembali memilih gelas yang menurutnya akan ia butuhkan dikantor, walaupun sebenarnya sudah ada. Diambilnya, dimasukkan kedalam keranjang belanja, kemudian ia berpikir sebentar dan dikembalikan ke raknya kembali. Belum mendesak, katanya dalam hati.
Setelah puas mengitari pusat perbelanjaan Aila berjalan menuju kasir. Sialnya, mesin pelahap uang itu sedikit error, 15 menit waktu Aila dihabiskan menunggu disana. Ia melirik jam ditangannya, satu jam lagi sebelum jam istirahat siang selesai, ia belum membeli makan siang dan ada beberapa alat kantor yang harus ia beli. Mukanya mulai mengerut, secara sadar pelayan mempercepat transaksinya.
Selesai pembayaran Aila mempercepat langkahnya menuju toko buku di lantai dasar. Ia mengambil tas belanja lalu menuju rak alat tulis, mengambil beberapa barang yang ia butuhkan lalu bergegas menuju kasir. 45 menit sebelum istirahat siang selesai. Dengan sedikit berlari Aila menuju mesin ATM, mengambil uang, kemudian memesan satu porsi makanan di restoran cepat saji tak jauh dari mesin ATM.
Selesai semua, gumamnya dalam hati. Aila berjalan cepat menuju parkiran, mengenakan jaket lalu melaju kembali membelah kemacetan. 20 menit sebelum istirahat siang selesai, cukup baginya untuk melahap makan siang yang ia beli sebelum pulang.
Aila merapikan diri. Berkutat di cermin besar di toilet kantor. Sejenak berpikir, "tadi pergi sendirian tapi seperti ada yang menemani."
Aila mulai menyadari, ada sisi yang lain didalam dirinya.
... to be continue
Selesai semua, gumamnya dalam hati. Aila berjalan cepat menuju parkiran, mengenakan jaket lalu melaju kembali membelah kemacetan. 20 menit sebelum istirahat siang selesai, cukup baginya untuk melahap makan siang yang ia beli sebelum pulang.
Aila merapikan diri. Berkutat di cermin besar di toilet kantor. Sejenak berpikir, "tadi pergi sendirian tapi seperti ada yang menemani."
Aila mulai menyadari, ada sisi yang lain didalam dirinya.
... to be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar