Selasa, 17 Mei 2016

We'll Be Fine

"Jarak bukanlah tentang ada atau tidaknya kamu di sebelahku, melainkan tentang ada atau tidaknya aku di dalam kepalamu."

[repost: @melisalalalaa]

Tentu saja kita akan berdebat dan berlanjut dengan pertengkaran kilat. Jika ini terjadi, ingatlah bagaimana keberanian aku berpendapat pernah membuatmu kagum. Dan aku akan mengingat tentang mulut kritismu yang membuatku terpukau.

Tentu saja kita nanti akan bosan mendengar cerita keseharian yang begitu- begitu saja. Jika saat itu datang, ingatlah bagaimana rasanya tersiksa seharian di tempat kerja, satu-satunya yang membuatmu berjarak dariku. Pun aku akan mengingat bagaimana aku tak sabar menantimu pulang, untuk segera bergelung di lengan super nyamanmu, dan pura-pura mengeluh demi usapan sayangmu di kepalaku.

Tentu saja kita nanti akan berselisih tentang apapun yang tidak penting, sepele dan mengada-ada. Jika ini terjadi, ingatlah selalu bagaimana mengerikannya pagi tanpa wajah bangun tidurku. Dan aku akan mengingat betapa bencinya aku melewati malam yang tanpa gangguanmu.

Tentu saja kita akan bosan dengan penampilan satu sama lain. Tentu saja mata kita masih normal untuk bisa membedakan mana yang menawan dan mana yang membosankan. Jika ini sudah menjangkiti, ingatlah bahwa tawaku pernah kamu damba-damba setiap malam hingga sakit kepala. Dan aku akan mengingat bagaimana senyum malu-malumu yang selalu membuatku gemas hingga lemas.

Suatu hari, tentu saja kita bisa tiba-tiba berhenti menginginkan. Jika ini sampai terjadi, cukup ingat saja bagaimana kita pernah begitu jatuh cinta yang lebih dari sekedar gila.

Maka, kita akan baik-baik saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar