Aku mengenal baik kemeja itu. Kemeja dengan corak dan warna kesukaanmu.
Masih bisa kuingat betul seberapa tampannya kamu mengenakan kemeja itu, lengkap dengan celana jeans dan sepatu coklat bertali. Ah, aku semakin mengagumimu saat kau tampil dengan dandanan rapi, tak lupa sweater hitam ditanganmu. Jika sudah seperti itu mana peduli aku dengan paras aktor Hollywood sekalipun, kamu minta aku mematikan televisi lalu berganti memandangimu hingga mataku mengering pun tak jadi masalah.
Aku mengenal baik kemeja itu. Kemeja yang sering kau pakai, sesering kau mengatakan rindu ingin memeluk aku. Dulu. Hal detail darimu yang mana yang tak ku ingat? Jadi aku rasa, tak mungkin aku tak mengenali kemeja yang menemanimu saat menemuiku. Dulu.
Dan sebegitu hafalnya aku denganmu, bisa tak mungkin aku tak mengenali kemeja itu, sekalipun kau pakai dari kejauhan, atau hanya nampak sekilas di fotomu bersama seorang wanita, dan itu bukan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar