Senin, 01 Februari 2016

#2 - Untukmu

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke 2
  
Sini mendekat, biar ku jelaskan padamu
apa-apa yang sempat terlewat.


Ha,
Kepayahan apa yang kau temukan hari ini untuk bisa kita tertawakan?

Rasanya kita sudah berbagi bebagai macam cerita tetapi kita tidak pernah kehabisan bahan cerita. Kita lucu, bukan? Bahkan naik turun index saham pun bisa menjadi perdebatan buat kita. Tidak cuma itu, manajemen perusahaan yang payah atau bahkan kinerja pejabat yang menggemaskan pun bisa menjadi topik malam minggu kita.

Dan aku tidak pernah kehabisan kata untuk selalu bersyukur atas hadirnya kamu. Kamu yang betah berlama-lama bercerita sebelum akhirnya tertidur pulas. Kamu yang bersedia bersusah payah menjaga lelah agar aku tidak marah. Kamu yang dengan segala harap bersedia menelan ego agar kaki kita tetep berdiri tegap.

Aku tahu, menjadi dirimu tidaklah mudah. Banyak hal yang begitu rumit yang silih berganti dikepalamu. Percayalah, aku selalu berusaha untuk tidak menjadikannya lebih rumit, meskipun aku sadar penuh, perempuan sepertiku sangatlah merepotkan.

Ketahuilah, untuk segala yang melelahkan, aku selalu bersedia mendengarkan. Kau bisa berbagi pilu padaku, keluhmu bahkan peluhmu akan ku daur ulang menjadi senyum dibibirmu. Tidak, aku sedang tidak berjanji padamu. Aku hanya akan melakukan yang ku mampu.

Meski kita telah membahas seisi dunia, aku selalu ingin berbagi cerita denganmu. Dan untuk apa-apa yang sempat terlewatkan karena intensitas pertemuan yang terbatas, tenanglah, aku masih disini dan kita bisa mengulangnya dengan bebas.
Karena hidup bukan hanya menemukan bagaimana caranya bahagia, tetapi bagaimana caranya bertahan meski sedang tak membahagiakan. Untukmu, terima kasih karena telah ada dan memilih tidak kemana-mana.

Tertanda,
Perempuanmu.
 #30HariMenulisSuratCinta Hari Ke 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar