Selasa, 09 September 2014

Seseorang yang bukan aku


karena hanya kaki yang tahu,
kenapa kembali itu tidak pernah mudah.

Hari itu aku datang terlambat dan kau masih di tempat. Tempat aku berjanji akan menemuimu. Bukan hal yang mudah untuk berbalik dan berlari ke arahmu, butuh waktu yang lama hingga di suatu hari langkah kaki sudah tidak terasa berat untuk kembali.

Dalam perjalanan aku memasrahkan diri jika kemudian hanya angin yang kutemui. Namun kau di sana, setia menungguku yang gemar tak menepati waktu, "Aku sudah terbiasa menunggu." katamu. Aku tahu kau telah menunggu bertahun-tahun kesendirian hingga pertemuan pertama kita, ketidak sengajaan yang amat kusyukuri.

Melalui surat ini, izinkanlah aku berterima kasih karena telah kau curi waktuku yang sedikit ini dan menggantinya degan kesenangan yang tak dapat dihitung.

Jika pada kemudian hari bukan aku yang kautemui dan itu membuatmu bersedih, ingatlah seseorang pernah begitu bahagia dalam kikuk jumpa pertamanya denganmu, aku. Jika pada kemudian hari tiada lagi yang kau tunggu sebab seseorang yang bukan aku telah membuatmu merasa utuh, ingatlah telah kurelakan kita sebagai singgahmu yang tak dapat kusanggah. Terima kasih sudah bersedia mengenalku diantara banyak kemungkinan yang lebih baik untukmu.

Kau dan aku saling tahu bahwa kita tak lebih dari sekedar kesementaraan yang mengenal usai. Terima kasih telah memulainya. Sejak mengenalmu, aku mengenal aku.

-- repost from @NDIGUN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar