Jumat, 28 Februari 2014

#28 - A Honestly Letter

Dear You,

I don't know until when i can live by your side, but i will do my best so that i can stay by your side for a long long time. That time, even though i don't know how long it is going to be, i will do my best and i will love you.


Love,

Me.

Kamis, 27 Februari 2014

#27 - Surat Untuk Do Min Joon

Annyeoong Min Joon Oppa,


I'm one of your fanatic fans from Indonesia. Sorry I can't speak Korean but I have something the most I want to say to you, Saranghae Oppa ! :3


by: Lala Azahra

Rabu, 26 Februari 2014

#26 - Back to Flash

Kepada tuan dibalik pintu,

Maaf jika harus kutuliskan surat ini untukmu, tuan. Aku hanya mengingatkanmu karena setelah ini aku akan berhenti.

Di akhir musim lalu, aku selalu berpikir tentangmu, tuan. Menghabiskan petang di beranda rumah dan tak pernah berhenti berharap akan kedatangan kabarmu, meski hanya sebuah pesan singkat. Kemudian aku berpikir apakah aku benar-benar mencintaimu?

Di berbagai tempat yang pernah kita habiskan waktu bersama, aku selalu menengok setiap kali aku melewatinya. Tuan, ketahuilah setiap waktu aku menatap ke belakang, aku seperti selalu berharap aku mampu menyentuhnya kembali bahkan disaat aku sadar bahwa semua hanyalah tentang kemarin.

Dan setiap kali aku memikirkanmu, tuan, suaramu sering kali terdengar berbisik dengan nada yang rendah. Wajahmu hangat seperti matahari sore, tuan. Meski kamu ibarat senja bagiku, namun kamu selalu menyinari hari-hariku.

Tuan, potongan-potongan kenangan kemarin masih jelas teringat. Dimana kita yang dulu? Bukankah kita mampu bahagia? Bergiga byte memori masih belum mampu aku hapuskan dari kepala, namun yang tersisa hanyalah perasaan-perasaan yang tak mampu aku jelaskan.

Dalam perjalananku menuju henti, aku hanya belum mampu melupakanmu.

Tertanda,

Kotak Pandora

#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 26

Selasa, 25 Februari 2014

#25 - Titip ya, Gal.

Selamat sore Galih,

Hari ini menulis surat untuk peserta lain, bukan selebtweet. Walaupun sebenernya kamu selebtweet tapi hari ini tema menulis suratnya untuk peserta lain, Gal. Jadi serius ini surat untuk peserta lain bukan untuk Galih sebagai selebtweet.

Senin, 24 Februari 2014

Cheat Bermain Flappy Bird

Sabar.


menulis itu enak, menulis itu menyenangkan
menulis hal yang bahagia bisa dibilang sedang jatuh cinta
menuliskan hal yang menyedihkan bisa dibilang galau
meskipun pada kenyataannya menulis itu adalah obat, bukan curhat.

- @lalazahraa -


#24 - Surat Kepada Luka

Kepada luka,

Masih jelas dalam ingatan saya bagaimana rasanya ketika kehilangan hal yang begitu berharga yang selalu saya jaga namun saya harus melepaskannya disaat yang bersamaan. Persis seperti anak perepuan kecil yang menangis meronta-ronta karena boneka kesayangannya dirampas paksa oleh anak lelaki yang menjahilinya.

Patah hati. Mungkin dua kata itu mampu menggambarkan seperti apa yang saya rasakan. Seperti halnya tangan yang patah, tidak dapat berfungsi dengan sempurna. Lembam dan membiru, saya temukan kamu disana, luka yang menganga, kesepian yang melanda. Memar karena rasa kehilangan yang mendalam.

Luka, ternyata kamu masih saja betah menyambangi saya. Apakah saya perlu memberimu nama agar tidak terlalu menakuti saya saat mendengar langkahmu datang? Tidak apa, luka, datang saja jika kamu ingin. Saya hanya ingin lebih akrab denganmu, agar rasanya tidak sepedih yang dulu karena obat merah termahal pun tak mampu hilangkan pedihmu.

Sudahlah luka, semenyesal apapun kamu karena kedatanganmu, hati saya sudah terlanjur pecah. Meski kamu meminta maaf, masih ada bagian-bagian yang tidak dapat ditemukan, hati yang saya miliiki sudah tidak dapat menyatu secara utuh.

Walaupun harus menata kembali dan merawatmu hingga pulih, saya tidak menyesalkan kamu telah datang. Tidak akan saya menjadi sebegini berhati-hati berurusan dengan hati milik orang lain dan tidak akan saya menjadi setakut ini membiarkanmu mendatangi hati yang teramat saya cintai. Terima kasih karena telah datang, luka, terima kasih untuk pelajaran berharga ini.


Dalam Luka,


Yang (masih) merawatmu.

#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 24

Minggu, 23 Februari 2014

#23 - Surat Untuk (pen)Jatuh Cinta

Teuntuk sang cupid,

Maaf menyita waktu anda untuk membaca surat ini, harap sebagai maklum surat ini ditulis oleh seseorang yang sudah lama tidak anda jatuhi cinta. Mungkin juga anda sudah lupa kapan terakhir kita bersapa karena itu terjadi sudah sekian lama.

Saya tahu beberapa minggu ini anak panah anda sudah mengarah menuju saya, tetapi saya selalu mengelak. Maaf karena saya belum siap untuk anda tancapkan panah cinta, karena bekas luka saya beberapa waktu lalu belum juga hilang. Namun kini setelah semua kembali, saya telah siap anda percayakan cinta.

Cupid yang baik hati, semoga kali ini anak panah anda adalah panah yang tepat, yang tidak akan menarik panahnya suatu hari nanti dan menyisakan luka (kembali).


Yang telah anda tancapkan panah,


Dartz Board

#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 23

Sabtu, 22 Februari 2014

#22 - You Got Me!

Kepada : pria yang mulai melekat diingatan saya,

Sesungguhnya saat menulis surat ini perut saya sedang dipenuhi dengan kupu-kupu, mungkin saya harus menangkapnya satu persatu agar mereka tidak membawa saya terbang terlalu tinggi. Dan saat menulisnya sekarang saya sedang mengingatmu, bagaimana lesung pipi itu tercipta saat saya menjadi saksi merekahnya senyum diwajahmu.

Jumat, 21 Februari 2014

#21 - Surat Untuk Yang Sedang Jatuh Cinta

Teruntuk yang sedang dijatuhi cinta,

Cinta adalah hal yang lucu. Kamu berharap dengan cinta segalanya menjadi lebih mudah seakan dunia ditumbuhi dengan mawar-mawar sekelilingnya dan saat-saat yang menyenangkan yang biasa kamu temukan di sebuah film. 

Ketika sedang jatuh cinta kamu akan berharap dia selalu mengatakan hal yang benar dan selalu tahu persis bagaimana perasaanmu, atau bagaimana untuk menyikapinya. Kamu berharap dia akan menenangkanmu ketika kamu berteriak atau mengejarmu ketika kamu berlari.

Kamu berharap terlalu banyak sehingga kamu merasa sepenuhnya percaya pada cinta dan benar-benar akan kalah ketika sesuatu yang terjadi tidak sama persis dengan semua rencanamu, tapi itulah masalah dimulai.

Kamis, 20 Februari 2014

#20 - Dear Myself

Teruntuk yang menjadikan saya segalanya,

Tepat setelah bangun tidur saya memandang wajah seseorang perempuan di cermin. Perempuan itu tidak cantik, tapi dia baik, dia memiliki cadangan pengertian yang melebihi ukuran manusia lainnya dan dia selalu bercerita banyak pada saya.

Sebenarnya saya sangat berterima kasih pada perempuan yang saya lihat di cermin itu. Dia tumbuh menjadi perempuan yang kuat, meski berkali-kali terjatuh namun tetap bangkit dan tidak pernah putus asa, perempuan yang terus berjuang tanpa peduli betapa kerasnya hidup. Dia yang tidak pernah berhenti berharap untuk bahagia karena dia percaya akhir yang berbahagia bukan hanya ada dalam cerita dongeng.

Dia perempuan yang baik, yang memiliki hati yang akan selalu mampu memaafkan sebesar apapun kesalahan seseorang padanya. Meski sikapnya akan berubah namun dia tidak pernah menaruh dendam pada siapapun yang telah mengecewakannya. Perempuan yang tidak pernah merasa lelah pada cinta meski telah beberapa kali hatinya pernah patah dan dikecewakan. Seraya memandangnya saya selalu mendoakan dan berterima kasih padanya karena sampai hari ini dia selalu percaya rencana Tuhan selalu lebih baik dan semua akan indah pada waktunya. 

Terima kasih kepada perempuan yang bayangannya ada dihadapan saya sekarang, saya mencintaimu sama seperti saya mencintai hidup. Saya yakin semua kebaikan dan ketulusan yang pernah kamu tanamkan, tak lama lagi akan mengalami panen raya. Tersenyum dan berbahagialah, sambut cinta yang telah merentangkan tangannya untukmu.


Penuh cinta,

Yang telah jatuh cinta telak padamu.

#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 20

Rabu, 19 Februari 2014

#19 - Surat Untuk Kursi Kosong

Kepada : kursi kosong di seberang meja.

Sepagi ini aku sudah duduk di kursi yang sama di dalam sebuah cafe yang (dulu) sering aku datangi bersamanya. Di sudut kanan ruangan cafe menyandar ke jendela, tempat biasa aku melihat hiruk pikuk kendaraan, debu bertebaran atau hujan berguyuran. Tidak ada yang berbeda dari tempat ini hanya kamu yang di seberang mejaku sekarang sudah kosong.


Selasa, 18 Februari 2014

#18 - Kencan Pertama Untuk @Adityadaniel

Kepada Pak pos cintaku,

Selamat pagi, Aditya!

Apa kabarmu? Lelahkah harus mengantarkan surat-surat ini setiap hari? Belum lagi tugas-tugas yang harus kamu selesaikan, kamu pasti sibuk sekali. Semangat, Pak pos!

Lalu bagaimana dengan rencanamu akhir minggu ini? Matahari sepertinya sudah mulai bersahabat beberapa hari ini, sedikit berjalan-jalan menyegarkan pikiran terdengar menyenangkan, bukan? Baiklah, bagaimana kalau kita mulai menyusun rencana untuk akhir pekan ini?


Senin, 17 Februari 2014

#17 - Surat Untuk Wanita Dalam Cermin II

Kepada kamu yang sudah tersenyum sepagi ini,

Kamu sedang bersiap? Ini bulan Februari, kata orang bulannya jatuh cinta. Tapi apa yang perlu kamu persiapkan untuk dicintai? Dirimu sendiri saja sudah membuat orang lain jatuh cinta telak padamu. Bagaimana dengan kamu yang jatuh cinta? Kamu sudah lama melupakan tentang itu, bukan?


Minggu, 16 Februari 2014

#16 - Surat Untuk (a.n) Lebah Madu

Hai penyiar yang (katanya) paling kece,

Selamat Pagi!

Sudah pulang siaran? Sudah sampai dirumah? Sudah sarapan? Bagaimana harimu? Menyenangkan tidak? Kalau saja kamu tau cerewetnya saya, mungkin nanti kamu akan kepusingan. Tentu saja semua kecerewetan saya ada mula dan seringnya permulaan itu terjadi begitu lucu. Bagaimana dua orang dipertemukan dalam garis hidup yang diizinkan saling bersinggungan? Entah pada titik waktu yang keberapa dan entah yang seterusnya.


Jumat, 14 Februari 2014

#14 - Flashback

Kepada pembaca,

Ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Seseorang pernah dengan sengaja menelpon saya karena merasa terganggu. Saya tidak berniat mengganggu, hanya saja saya belum bisa untuk tidak menghubunginya. Ya! Pasti kalian tau apa yang saya maksud.

Lalu dia bilang bahwa saya tidak bisa melupakannya karena saya egois. Sempat saya membantah tapi kemudian saya memikirkannya, dan tenyata dia benar, saya yang egois.

Keegoisan saya yang hanya mementingkan diri sendiri, seakan saya yang paling menderita dalam cerita ini. sering saya mengutamakan perasaan saya, dan hanya berusaha untuk membaik-baik sajakan diri saya sendiri dengan selalu menghubunginya padahal mungkin pada kenyataanya dengan saya tidak menghubunginya itu akan membaik-baik sajakan dirinya. see? saya memang egois.

Dan dia juga bilang saya terlalu bergantung padanya karena saya ini manja. Saya membantah habis-habisan hal itu. Handphone masih dalam genggaman saya kemudian saya membaca kembali chat history kami yang saya simpan di folder laptop saya, dan saya menemukannya; ternyata itu hanya alasan. Di detik itu pula saya sadar lalu meminta maaf dan memintanya menutup telphone. Saya hanya tidak bisa menahan bendungan dimata.


Saru saja saya menerima telphone-nya, dia meminta saya menemuinya. Haruskah? :)



Tertanda,


Gaes.

#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 14

Kamis, 13 Februari 2014

#13 - Dear Happiness

Dear Happiness,

Thanks for coming in the right time. Even I've been waiting for you so long time but I never got tired. I know that one day you will come to erase all the sadness and tears.

Thanks for proving me that God's plan is more better than mine. I'm so thankful God always blessing me and help me up whenever i got down.

Thanks for showing me the right people to share you with, so i can clearly choose someone who deserve for me.

If one day I lost you, I'll wait and living as well as i can without you. Again and again.


Sincerely,


Me.

#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 13

Rabu, 12 Februari 2014

#12 - Surat yang Tertunda

Palembang, 31 Mei 2013


Kepada : sebelum abjad terakhir.

Selamat pagi, siang atau .. entah kapan kamu akan membaca surat ini atau mungkin juga kamu tidak akan membacanya, aku hanya berniat menyapa. Tenang ini bukan bukan surat cinta, lanjutkan saja membacanya kamu tak perlu cemas.

Semalam sahabat lama menelpon menanyakan kabarmu padaku, aku sontak kaget dan bingung, jalas-jelas sudah kuceritakan semua padanya. Namun sesaat kemudian dia malah tertawa dan mengejekku habis-habisan. Aku hampir kehilangan akal membuatnya percaya kalau aku sudah baik-baik saja tanpamu.


Selasa, 11 Februari 2014

#11 - Surat Untuk Pemilik Punggung ini

Teruntuk kamu.

Selamat siang pria berkaos oranye. Ini surat yang mungkin tidak akan pernah kamu baca, aku hanya membayangkan sedang bercakap denganmu.

Kamu mungkin tidak tahu kalau aku memperhatikanmu sejak tadi. Posisi tubuhmu yang mebelakangiku tidak akan membuatmu merasa bahwa tatapan ini melekat padamu.


Senin, 10 Februari 2014

#10 - Surat Untuk Rehabilitasi Rindu

Kepadamu tuan pecandu rindu ini kehabisan akal.

Aku si pecandu rindu merasa keberatan atas ketidak hadiranmu selama ini, tuan. Bukan multivitamin atau methamphetamin yang aku butuhkan, tapi cukup dengan aku mampu menatap titik retina dalam matamu maka aku kan terlepas dari candu ini.


Minggu, 09 Februari 2014

#9 - Surat Untuk Raja Tanpa Mahkota

Kepada sang raja yang ku panggil Ayah,

Selamat pagi, Ayah.

Dengan segala rasa hormat ku tuliskan surat ini untukmu, Ayah. Meski aku tahu Ayah pasti akan tertawa geli saat menerima surat ini, karena tidak biasanya aku mengirimkan Ayah surat, tapi kumohon Ayah mau membacanya untuk sekali ini. Ayah, sengaja ku letakkan surat ini di samping gelas kopi Ayah, agar saat Ayah membacanya terasa lebih hangat.


Sabtu, 08 Februari 2014

#8 - Dari Logika Untuk Hati

Teruntuk Hati,

Bagaimana harimu beberapa minggu ini? Kau sudah lebih baik, bukan? Aku pun begitu, sudah tidak terlalu memikirkannya lagi. Melalui surat ini ingin kusampaikan rasa permohonan maaf padamu karena telah melukaimu sedemikian ini. Maaf karena aku tidak mendengarkan perkataanmu, padahal ada saatnya kita harus lebih mendengarkanmu. aku yang selalu memaksa bahwa akulah yang paling benar dengan segala konsep dan perhitungan yang ternyata meleset dan membuatmu menjadi lecet.

Kerasionalitasanku terkadang memang buruk, tanpamu mereka tidak memerlukanku. Aku hanya berniat menyelamatkanmu saat kau terlihat bodoh karena cinta, tapi ternyata benar kata mereka kalau tidak bodoh itu bukan cinta. Sekali lagi maafkan aku yang sok pintar ini hingga membuatmu menjadi memar. 

Semoga sekali ini kita bisa bekerja sama dengan baik dan membuat mereka bahagia.


Bagian yang tak terpisahkan darimu,


Logika.

#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 8

Jumat, 07 Februari 2014

#7 - Twin Sister


Teruntuk saudara kembar yang terpisah, @tinaputeri.



kalau kebaik-baik sajaanmu itu baik-baik saja untuk kita, 
aku akan terlihat baik-baik saja untukmu.


Kamis, 06 Februari 2014

#6 - Surat Pengantar Untukmu

Kepada kamu,

Jika kamu tak tahu arah kembali, mulailah dengan menatap langit dan melangkahlah kedepan. Sudah tidak ada yang perlu kamu cemaskan tentang yang telah lalu, hidupmu bukan disana. Meski sadar aku yang terkadang menarikmu kesana, namun bukan untuk tinggal hanya untuk menengok apa yang tersisa.

Aku hanya sedang bersabar, tidak ada hal yang sedang ku sedihkan. Kelak saat kamu datang akan ku ceritakan semua yang telah terlewatkan. Ingat yang aku katakan, 'datang' dan bukan 'kembali'.

Ini hanya surat perngantar, karena setelah ini akan kamu temukan lebih banyak surat untukmu.


Perkenalkan,


Aku yang baru.

#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 6

Rabu, 05 Februari 2014

#5 - Balon Cinta.

Untuk memahami seseorang, 
ada sesuatu yang kamu tidak akan pernah mengerti.


Selasa, 04 Februari 2014

#4 - Surat Untuk yang Mencintai Langit

Sebelum menulis surat saya sempat memotret langit ini
Karena sedang mendung, langitnya dikasih efek
agar terlihat lebih cantik, seperti kamu kak.
Langit Palembang tepat pukul 09:00 wib


regrets


"apa yang kita pikirkan itu adalah seharusnya, 
namun yang terjadi adalah semestinya."

Senin, 03 Februari 2014

#3 - Surat Untuk Lelaki Impian

Surat ini ditulis oleh seorang pengagum rahasia,
karena hanya bisa mengagumi dan merahasiakan dirinya
itulah sebabnya disebut pengangum rahasia.

Minggu, 02 Februari 2014

#2 - Catatan Si Penderita Jantung Koroner


Yang saya temukan usai merapikan kamar adalah sebuah catatan kecil 
bersampul kartun lucu bewarna oranye. Tidak tertera nama pemiliknya, 
tulisannya berantakan sangat tidak rapih dan kertasnya pun sudah kotor sekali. 
Sepertinya surat ini ditulis sekitar 3 tahun yang lalu ...


Sabtu, 01 Februari 2014

#1 - Surat Untuk Pilihan Tuhan

"Lenganku hanya selebar doa untuk selalu menggengam dan memelukmu setiap waktu."