Senin, 18 Agustus 2014

dan aku menangis lagi


Orang selalu bilang untuk tetawa dengan wajahmu, 
dan menangislah dengan hatimu.

Selamat malam tuan,

Maaf jika mengganggumu tengah malam begini, aku hanya sedikit merindukanmu lebih. Tuan, aku sudah tak pernah berharap apapun lagi padamu, bahkan aku telah berkali kali meneriakki diri untuk berhenti melakukannya, tapi tuan, itu hanya semakin menambah siksa.

Tuan, aku mulai membayangkan bagaimana jika suatu hari akan tiba ketika kau memintaku untuk meninggalkan semuanya. Apa yang harus aku lakukan? Dan ketika mereka mulai membicarakan tentang perempuan lain untukmu, apa yang akan terjadi padaku setelah itu? Akankah aku lebih menyedihkan dari pada ini?

Tuan, aku tidak akan membencimu jika aku harus kehilanganmu kali ini. Aku bahkan pernah kehilanganmu sebelumnya, tapi kehilanganmu tidak pernah menjadi hal yang mudah bagiku, aku tetap menjadi perempuan cengeng yang merengek untuk setiap kebahagiaanmu. Apalagi yang bisa aku lakukan?

Tuan, setiap kali aku memikirkan tentang kebahagiaanmu, aku mulai berpikir, mungkinkah kau akan lebih bahagia tanpa aku yang mengkhawatirkanmu? Tuan...

Tuan... bisakah kau memelukku sekarang? Aku mulai kehilangan arah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar