Rabu, 11 Maret 2015

People Come and Go


Mencoba sebaik-baik saja apapun saya saat ini, tetap saja ada bagian dari diri saya yang tidak baik. Selalu tidak baik. Hanya saja saya sedang berpura-pura baik-baik saja.
                    --- Lala Azahra

Saya seperti sudah terbiasa menghadapi mereka yang datang dan pergi begitu saja. Bukan karena saya yang meminta mereka untuk tinggal atau sengaja mendorong mereka pergi, mereka yang menentukan pilihan sendiri, dan saya sadar penuh mereka berhak untuk itu dan tidak seharusnya saya merasa dikecewakan.

Lupakan bagian dikecewakan. Saya masih (harus) baik-baik saja dengan hidup yang saya punya. Saya bahagia, tertawa cukup banyak dan selalu bersyukur dengan yang ada. Hidup saya sudah rumit, banyak hal berat -menurut saya- yang harus saya hadapi, kecerewetan mama, kecemasan abi, tugas kantor, tuntutan pekerjaan rumah, dan itu jauh lebih mempusingkan daripada memikirkan mereka yang seenaknya datang dan pergi.

Maka kamu, menetaplah jika memang ingin menetap, dan pergilah jika memang harus pergi.

Saya pernah dikecewakan, dibohongi, diharuskan menghadapi segala yang menyakitkan seorang diri, dan lihat seperti apa saya sekarang? Itulah mengapa saya tidak pernah meminta dengan memaksa seseorang untuk tetap tinggal, bahkan untuk tetap menggenggam tangan saya ketika mereka ingin melepaskantidak peduli seberapa jatuh cintanya saya.

Dan itu semua membuat saya harus berusaha sekuat tenaga menguatkan diri sendiri, people come and go and I've to deal with it. Karena pada akhirnya, saya hanya harus bergantung pada diri sendiri, namun bukan berarti saya tidak ingin memiliki seseorang yang bisa diandalkan, hanya saja terlalu sulit bagi saya menemukan mereka yang memahami bagaimana untuk tetap tinggal.

Karena perempuan seperti saya merepotkan, karena manusia setipe saya akan lebih memilih terlihat baik-baik saja, dan itulah persoalannya.

1 komentar: