mungkin saja keingintahuanmu terhadapku tak seberapa besar dibanding tanda tanya di ujung-ujung saraf otakku sebab tak ada satupun tanda yang kuterima darimu.
maka sebanding dengan ketidak pedulianmu, aku pun tak peduli kamu mau tahu ceritaku atau tidak. kali ini akan ku paksa kamu mendengar rancauanku sampai pusing. kamu harus tahu seberapa banyak waktu yang kulumat sembari menunggumu. terlalu lama, sampai mereka terasa hambar dimulutku.
masih adakakah aku bagian dalam setiap ceritamu? sepertinya sudah ada orang lain yang menurutmu lebih indah lalu kamu gantikan aku dengan dia. ku dengar dari beberapa temanmu kamu sedang mendekati seseorang yang sepertinya sudah bisa termiliki olehmu. kenyataan itu semakin menambah kegusaranku saat ini.
"aku akan mengentikan ini," itu yang ku katakan di depan cermin setiap harinya. tapi berkebalikan dengan apa yang ku harapkan, rasaku justru semakin menggebu setiap bara tertiup angin yang tak jelas darimana arah datangnya.
indikasi ketidaksanggupanku mengendalikan diri semakin jelas terlihat. ya harus kulakukan, harus kusadarkan diriku, segera, sekalipun cara terakhir adalah dengan menghadiahkan beberapa tamparan di wajah.
Zenna Sabrina
Zenna Sabrina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar